Anggota kelompok Softskill (3EA06)
PENDAHULUAN
DHANIA
SORAYA 11211982
EKA
SEPTIANI 12211360
OLIVIA
ELSA ANDIRA 15211463
RIRIN
DWIASIH 16211263
WULAN
AQSARI WAHYUNINGSIH 17211470
A. Latar Belakang
Pernahkan anda mendengar tentang
istilah “Fast Food” atau makanan
cepat saji ? Dan pernah kah anda berpikir mengapa orang-orang banyak yang
menyukai makanan-makanan cepat saji ?mereka lebih suka datang ke tempat makan
cepat saji untuk makan disana atau sekedar membelinya dengan sistem take away . Jawabannya banyak orang
beranggapan makanan “Fast Food” atau
cepat saji ini adalah pilihan mereka untuk makan secara praktis dan makanan
yang datang atau tersaji dengan cepat tanpa mereka harus menunggu lama untuk
menunggu makanan mereka datang,di samping itu makanan cepat saji adalah makanan
yang praktis untuk dikonsumsi,baik langsung dimakan ditempat ataupun dibawa
pulang,karena setiap restoran tempat makan saji selalu memiliki sistem “take
away” dengan begitu pelanggan yang membeli dapat memesan makanan cepat saji
tersebut lalu dibungkus untuk dibaawa pulang, ada juga restoran tempat makan
saji yang selain memiliki sistem “take away” ada pula sistem “drive thrue”
yaitu sistem atau cara dimana pembeli yang ingin membeli makanan cepat saji
yang sedang mengendarai kendaraan atau sedang berkejaran dengan waktu sehingga
tidak sempat turun dari kendaraan mereka untuk mengantri didalam meeka dapat
memesan makanan melalui jalur ‘Drive Thrue” yang tersedia , dengan menggunakan
layanan “drive thrue” tersebut
pembeli dapat memesan makanan cepat sajiu dari dalam kendaaran mereka lalu
melakukan pemnbayaran pun dilakukan di tempat tersebut. Tetapi memang tidak
semua tempat makan saji memiliki layanan “drive
thrue” tersebut. Meski begitu tempat makan cepat saji yang lainnya pun
tetap banyak diminati oleh masyarakat . Sebagian masyarakat menyukai layanan
makanan cepat saji karena alasan kepraktisan dalam membeli dan mengkonsumsi
makanan tersebut . Dan mungkin beberapa nama-nama tempat makan fast food yang
kita ketahui seperti Mcd , KFC , CFC , Hoka-Hoka Bento , Burger King , Klenger
Burger , J.co, Dunkin Donuts , Pizza Hut dan masih banyak lagi .Dari beberapa
tempat makan cepat saji yang telah disebutkan mungkin ada beberapa yang telah
kita kunjungi atau bahkan sering kita kunjugi setiap kali kita ingin makan
disana dengan berbagai menu yang disediakan tidak dapat dipungkiri kita pun
pasti tergiur untuk membelinya . Datang ke tempat makan saji sebenarnya tidak
semua bertujuan hanyak untuk sekedar makan disana , tetapi kebanyakan
masyarakat yang datang kesana ada yang sekedar membeli makanan ringan atau
minuman kemudia bersantai di tempat makan tersebut untuk memnfaatkan layanan
WiFi yang tersedia ,atau bahkan hanya sekedar berkumpul bersama teman-teman
atau keluarga karena lokasi tempat makan saji yang cocok untuk bersantai .
Dengan demikian, sebetulnya makanan
cepat saji memang cukup membantu atau memudahkan kami para konsumen untuk dapat
melepaskan rasa lapar dan ras aingin segera membeli makanan tanpa harus
menunggu lama , karena kita kethaui makanan sepat saji adalah makanan yang
prkatis untuk dikonsumsi dengan berbagai macam menu dan harga yang ditawarkan.
Dengan adanya makanan cepat saji yang bervariasi serta harga yang cukup
terjangkau maka tak heran banyak masyarakat dari anak-anak , remaja , bahkan
kalangan dewas pun menyukai makan di tempat makan cepat saji . Namun para
masyarakat yang mengkonsumsi makanan cepat saji harus menyadari resiko , karena
makanan cepat cepat saji tidak semuanya menyehatkan dan tidak semua memiliki
kandungan gizi yang baik .Maka jika sering mengkonsumsi makanan cepat saji
sebaiknya diperhatikan pola hidup yang baik agar tetap sehat . Disini kami akan
membahas sekilas tentang makan cepat saji J.co .
Profile J.CO
J.co
adalah tempat makan saji yang mengkhususkan makanan cepat saji dalam jenis donat, yogurt dan kopi. Perusahaan didirikan
dan dimiliki oleh Johnny Andrean Group seorang pemilik jaringan BreadTalk di Indonesia. J.CO
diilhami dari donat USA.Johnny yang sering melakukan perjalanan bisnis ke USA,
mendapatkan kesempatan menikmati berbagai jenis donat dengan rasa dan keunikan
yang berbeda. Pada mulanya, ia ingin membeli waralaba suatu jaringan pemasaran
donat USA, tetapi ia mendapatkan beberapa keterbatasan pada produknya.
Keterbatasa itu ada pada bahan baku dan kelemahan dalam pengendalian kualitas.
Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi. Di Indonesiaia kemudian mengembangkan sebuah gerai toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.
Donat J.Co dibuat menggunakan mesin-mesin, baik saat mencampurkan bahan-bahan, memasak dan membuat topping donat.Satu-satunya tenaga manusia yang dilibatkan hanya pada saat pencetakan donat. Yang juga menggunakan alat bantu cetakan.
Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor dari USA.Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri. Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman, bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula.Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica.Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di pasaran donat Indonesia.
Sebagian pihak mungkin berpendapat bahwa logo J.CO memiliki kemiripan dengan
logo Starbucks, tetapi jika diperhatikan dengan teliti, itu berbeda. Bentuk
bulatnya boleh jadi sama, tapi itu bukanlah sebuah trademark. Johnny memutuskan untuk mengembangkan produksi donatnya sendiri tanpa harus membeli francise donat dari USA. Ia memilih untuk menghasilkan bentuk dan rasa donat yang sempurna sebagaimana yang pernah ia coba di USA, dengan memfokuskan secara khusus pada mutu bahan baku dan proses produksi. Di Indonesiaia kemudian mengembangkan sebuah gerai toko donat dengan konsep, bentuk dan rasa yang mirip dengan gerai donat USA. Johnny sejauh ini telah mengamati bahwa tidak ada satu pun gerai donat di Indonesia yang mempunyai konsep dapur terbuka, karenanya ia memulainya di J.CO. Maka, selain mempunyai rasa yang berbeda, konsep toko juga dibuat sebagai dapur terbuka sehingga konsumen-konsumen dapat melihat berbagai atraksi dalam pembuatan donat, dari mencampurkan bahan-bahan sampai menjadi donat siap dijual.
Donat J.Co dibuat menggunakan mesin-mesin, baik saat mencampurkan bahan-bahan, memasak dan membuat topping donat.Satu-satunya tenaga manusia yang dilibatkan hanya pada saat pencetakan donat. Yang juga menggunakan alat bantu cetakan.
Semua mesin yang digunakan sepenuhnya diimpor dari USA.Begitu juga dengan bahan-bahan dasar, lebih dari 50% diimpor dari luar negeri. Seperti cokelat yang diimpor dari Belgia dan susu dari Selandia Baru. Juga, untuk minuman, bahan-bahannya kebanyakan diimpor pula.Sebagian kopi bubuk diimpor dari Italia dan Costa Rica.Berdasarkan semua inilah, J.CO diposisikan sebagai produk bermutu premium di pasaran donat Indonesia.
J.CO Donuts & Coffee menggunakan simbol burung merak pada logo mereka.Merak ini menyimbolkan keindahan, kerapian, kelembutan dan keabadian.
Keindahan dan kehalusan dicerminkan dari rasa dan bentuk donat.Sementara keabadian dapat dilihat dari kesetiaan konsumen yang bersedia berdiri mengantri panjang di gerai-gerai hanya untuk mendapatkan donat J.CO favorit mereka.
Masing-masing donat dinamai secara kreatif berdasarkan topping dan rasa. Hal ini menciptakan suatu keunikan dan mudah untuk diingat, sebagai contoh, Chees Me Up adalah nama untuk donat dengan keju leleh di lapisan atas. Tira Miss U adalah nama untuk donat dengan topping tiramisu.
Johnny membutuhkan tiga tahun sebelum meluncurkan J.CO Donuts & Coffee ke pasar Indonesia. Tiga tahun digunakannya untuk mempersiapkan standar dan prosedur produksi, pemilihan bahan baku, memperbaiki mutu dan proses produksi produk, serta operasional bisnis.
Bagaimana pun, J.CO telah hadir di pasar Indonesia.Toko yang pertama dibuka di Supermall Karawaci Tangerang (tidak jauh dari Jakarta) pada tanggal 26 Juni 2005. J.CO Donuts & Coffee di Indonesia semuanya dikendalikan dan dimiliki oleh Jhonny sendiri, sedangkan toko-toko di luar negeri diwaralabakan, yang mana kita mengetahui bahwa waralaba J.CO Donuts & Coffee Singapura dimiliki oleh kelompok BreadTalk.
Visi Misi J,co
Burung
Merak pada logo J.co Donuts and Coffee representasi visi misi perusahaan.
Visi
1.Membentuk
J.Co Donuts and Coffee sebagai International Premium Donuts and coffee Brand
terkemuka.
2.
Menjadi trend-setting lifestyle dalam donuts and coffee brand
3.
Menjadi perusahaan yang tepat bagi orang-orang yang tepat dalam meraih
cita-cita mereka.
Filosofi Logo
Beberapa
orang mengatakan logo J.Co Donuts and Coffee mirip dengan logo sturbucks .
Batas melingkar mungkin sama, tapi bukan merek dagang. J.Co Donuts and Coffee
menggunakan logo burung merak dalam logo mereka. Merak disini melambangkan
keindahan ,elegan , kelembutan,dan keabadian. Keindahan dan kelembutan
mencerminkan bentuk rasa donat.Sementara keabadian dapat di lihat dari
loyalitas yang bersedia berdiri dalam antrian panjang ditoko-toko untuk
mendapatkan donat favorit mereka.
Produk
J.Co
Donuts and Coffee hadir ditengah masyarakat dengan beberapa jenis produk yang
ditawarkan.Produk-produk yang dimaksud meliputi donat,kopi,coklat serta produk
terbarunya ,Yoghourt. Setiap donat diberi nama kreativ sesuai topping,dan rasa.
Ini menciptakan sebuah keunikan dan mudah mengingat nama sebagai contoh Cheese
Mee Up adalah nama untuk nama donat dengan keju meleleh diatasnya,Tira Miss U
adalah nama dari donat dengan rasa tiramisu.
Berikut
nama-nama produk yang ditawarkan J.Co Donuts and Coffee :
Hazle
Dazzle,Glazzy , Alcapone , Coco Loco , Cheese Me Up, Miss Green T , Why Nut
,J.crown Oreo , Da vin cheez , Mona pisa , Heaven Berry , Forest Glam ,J.Co
Praline ,J.co Yoghurt, Choco Forest Freeze , J.pops dan masih banyak lagi.
Pertimbangan kami memilih tempat makan cepat
saji J.co Donnuts & Coffee karena rasa dari produk J.co cocok dilidah kami
dan struktur dari donatnya lembut serta banyak varian rasa , selain produk
donat ada pula minuman seperti Coffe ,
Oreo , Mocca , Greentea , Hot Chocolate, dll . minumannya pun terdapat yang
panas dan yang dingin selain itu J.o pun menawarkan produk Youghurt dengan
berbagai topping . Dilihat dari harganya menurut kami cukup terjangkau ,dan
menurut kami tempatnya sangat nyaman kumpul-kumpul bersama teman dan ada WIFI
nya . Kelebihan J.co lainnya yaitu setiap membeli 1 minuman gratis 1 donat.
PENUTUP
Kesimpulan
Perkembangan dunia kuliner memang
sangat pesat , dan kini sudah semakin banyak restotan tempat makan yang
menyediakan makanan cepat saji atau fast food. Masyarakat sangat menyukai
makanan cepat saji rata-rata mereka beralasn karena makana cepat saji sangat
praktis untuk dikonsumsi dan restoran atau took-toko makancepat saji pun
sekarang sudah dengan mudah ditemui karena sidah tersebar di mana-mana
sehinggas memudahkan para masyarakat yang membutuhkan makanan cepat saji
tersebut .Dengan megkonsumsi makanan cepat saji atau mendatangi restoran dan
took-toko makanan cepat saji juga menjadi sebuah gaya hidup masyarakat masa
kini dimana mereka menyukai makanan-makanan cepat saji yang praktis dan sangat
udah untuk mendapatkannya.
Daftar Pustaka