1.PENDAHULUAN
Ada 2 metode dalam penalaran yaitu metode
berfikir deduktif dan metode berfikir induktif . Disini akan di bahas satu
persatu yaitu yang pertama adalah metode berfikir deduktif , dimana penalaran deduktif lebih lanjut
terkait dengan rasionalisme
Rasionalisme adalah merupakan faham
atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain
itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.
Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran.
Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran.
Ternyata, penggunaan akal budi yang
demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang besar sekali
akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam. Maka tidak mengherankan
bahwa pada abad-abad berikut orang-orang yang terpelajar Makin percaya pada
akal budi mereka sebagai sumber kebenaran tentang hidup dan dunia
2. PEMBAHASAN
2.1
Berfikir Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal
yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya
yang khusus.
Contoh:
Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah
kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang
menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status
sosial.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara
deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi
(kesimpulan).
2.1 Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua
proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut
dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang
termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi
subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term
penengah (middle term).
Contoh:
Semua kambing adalah
hewan berkaki empat (Premis Mayor)
kambing adalah hewan
(premis minor).
Kambing berkaki empat(Konklusi)
2.2. Silogisme Hipotetik
Silogisme
hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik,
sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe
silogisme hipotetik:
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
Jika musim
liburan saya bertamasya (mayor)
Sekarang musim
liburan (minor)
Saya
bertamasya (konklusi).
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
Jika libur
tempat wisata akan ramai (mayor).
Sekarang
tempat wisata telah ramai (minor).
musim
liburan telah datang(konklusi)
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
Jika sungai
meluap maka akan terjadi banjir
Sungai tidak
meluap
Banjir tidak akan terjadi
- Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
Bila petugas
keamanan beroperasi,pedagang kaki lima akan gelisah
Pedagang kaki
lima tidak gelisah.
Petugas keamanan tidak
beroperasi
Hukum-hukum
Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih
mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan
kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar.
Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum
silogisme hipotetik adalah:
- Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
- Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
- Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
2.3. Silogisme Alternatif
Silogisme
alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi
alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah
satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
Presiden SBY
berada di Jakarta atau Cipanas
Presiden SBY
berada di Jakarta
Jadi, Presiden tidak berada di Cipanas
2.4 Entimen
Silogisme
ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun
lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
- Dia membeli minuman itu karena dia ingin mendapatkan sebuah gelas cantik sebagai hadiah .
- Anda telah membeli minuman ini karena itu Anda berhak mendapatkan sebuah gelas cantik.
3.PENUTUP
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan
pola berpikir silogismus. Silogismus, disusun dari dua buah pernyataan
dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis
yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor dan premis minor.
Pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif adalah hasil kesimpulan
berdasarkan kedua premis tersebut.
Jadi ketepatan penarikan kesimpulan dalam penalaran
deduktif bergantung dari tiga hal, yakni kebenaran premis mayor, kebenaran
premis minor, dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Jika salah satu
dari ketiga unsur tersebut persyaratannya tidak terpenuhi maka kesimpulan yang
ditariknya akan salah.
Daftar
Pustaka
http://eprints.undip.ac.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
soal-soal
1. Apakah yang dimaksud dengan
berfikir deduktif …
a. Metode berfikir yang menerapkan
hal-hal umum lalu dhubungkan dengan bagian yang khusus*
b. Metode berfikir yang menerapkan
hal-hal khusus lalu dihungkan dengan bagian yang umum
c. Tidak ada jawaban yang tepat
d. Semua jawaban tepat
2. Macam-macam silogisme
yaitu,kecuali
a. silogisme kategorial
b. silogisme hipotik
c. silogisme Alternatif
d. silogisme sensitive*
3. Premis yang termnya menjadi predikat adalah…
a. Premis minor
b. Premis mayor*
c. Premis kesimpulan
d. Konklusi
4. Jika lulus saya akan bekerja
Sekarang lulus
Saya bekerja
Kalimat
tingakatan diatas adalah contoh dari…
a. Silogisme hipotetik yang premis
minornya mengakui bagian konsekuennya.
b. Silogisme hipotetik yang premis
minornya mengingkari antecedent
c. Silogisme hipotetik yang premis
minornya mengakui bagian antecedent*
d. Silogisme hipotetik yang premis
minornya mengingkari bagian konsekuennya.
5. Premis yang termnya menjadi subjek adalah…
a. Premis Minor*
b. Premis Mayor
c. Premis kesimpulan
d. Konklusi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar