Sabtu, 03 Mei 2014

METODE ILMIAH



Pengertian Metode Ilmiah

Metode ilmiah atau dalam bahasa inggris dikenal sebagai scientific method adalah poses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol.
Tujuan memperlajari Metode Penulisan Ilmiah

Tujuan dari mempelajari metode ilmiah adlah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasiona, yang teruji) sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan. Berikut ini adalah beberapa poin dari tujuan dan manfaat seseoang atau peneliti memlajari metode ilmiah, yaitu :
1.      Mengetahui tata cara penulisan ilmiah.
2.      Dapat menyusun fakta yang nyata dan data tersusun secara sistematis
3.      Menambah wawasan dalam menggunakan teknik yang cepat dan tepat untuk digunakan dalam menyusun sebuah tulisan ilmiah.
            4.   Mengetahui bahasa yang digunakan pada tulisan ilmiah yaitu bahasa baku.
Sikap Ilmiah

            Dalam penulisan karya ilmiah, terdapat 7 sikap ilmiah yang merupakan sikap yang harus ada, sikap-sikap ilmiah tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Sikap Ingin Tahu
Sikap ingin tahu ini terlihat pada kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya.
2.      Sikap Kritis
Sikap kritis ini terlihat pada kebiasaan mecari informasi sebanyak mungkin berkaitan dengan bidang kajiannya untuk disbanding-banding kelebihan-kekurangannya, kecocokan-tidaknya, kebenaran-tidaknya, dan sebagainya.
3.      Sikap Obyektif
Sikap obyektif ini terlihat pada kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi.
4.      Sikap Ingin Menemukan
Selalu memberikan saran-saran untuk eksperimen baru. Kebiasaan menggunakan eksperimen-eksperimen dengan cara yang baik dan konstruktif. Selalu memberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya.
5.      Sikap Menghargai Karya Orang Lain
Sikap menghargai karya orang lain ini terlihat pada kebiasaan menyebutkan sumber secara jelas sekiranya pernyataan atau pendapat yang disampaikan memang berasal dari pernyataan atau pendapat orang lain.

6.      Sikap Tekun
Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksperimen yang hasilnya meragukan, tidak akan berhenti melakukan kegiatan-kegiatan apabila belum selesai. Terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.
7.      Sikap Terbuka
Sikap terbuka ini dapat terlihat pada kebiasaan mau mendengarkan pendapat, argumentasi, kritik, dan keterangan orang lain, walaupun pada akhirnya pendapat, argumentasi, dan keterangan orang lain tersebut tidak diterima karena tidak sepaham atau tidak sesuai.

Langkah-Langkah Pelaksanaan Penulisan Imliah

            Karena metode ilmiah dilakukan secara sistematis dan berencana, maka tedapat langkah-langkah yang harus dilakukan secara urut dalam pelaksanaannya. Setiap langkah atau tahapan dilaksanakan secara terkontrol dan terjaga. Adapun langkah-langkah metode ilmiah adalah sebagai berikut :

1.      Merumuskan masalah
Berpikir ilmiah melalui metode ilmiah didahuluibdengan kesadaran akan adanya masalah. Permasalahan ini kemudian harus dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya. Dengan penggnaan kalimat tanya diharapkan akan memudahkan orang yang melakukan metode ilmiah untuk mengumpulkan data yang dibutuhkannya, menganalisis data tersebut, kemudian menyimpulkannya. Perumusan masalah adalah sebuah keharusan. Bagaimana mungkin memecahkan sebuah permasalahan dengan mencari jawabannya bila masalahnya sendiri belum dirumuskan?
2.      Merumuskan Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah yang masih memerlukan pembuktian berdasarkan data yang telah dianalisis. Dalam metode ilmiah dan proses berpikir ilmiah, perumusan hipotesis sangat penting. Rumusan hipotesis yang jelas dapat memabntu mengarahkan pada proses selanjutnya dalam metode ilmiah. Seringkali pada saat melakukan penelitian, seorang peneliti merasa semua data sangat penting. Oleh karena itu melalui rumusan hipotesis yang baik akan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data yang benar-benar dibutuhkannya. Hal ini dikarenakan berpikir ilmiah dilakukan hanya untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
3.      Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan tahapan yang agak berbeda dari tahapan-tahapan sebelumnya dalam metode ilmiah. Pengumpulan data dilakukan di lapangan. Seorang peneliti yang sedang menerapkan metode ilmiah perlu mengumpulkan data berdasarkan hipotesis yang telah dirumuskannya. Pengumpulan data memiliki peran penting dalam metode ilmiah, sebab berkaitan dengan pengujian hipotesis. Diterima atau ditolaknya sebuah hipotesis akan bergantung pada data yang dikumpulkan.
4.      Menguji Hipotesis
Sudah disebutkan sebelumnya bahwa hipotesis adalah jawaban sementaradari suatu permasalahan yang telah diajukan. Berpikir ilmiah pada hakekatnya merupakan sebuah proses pengujian hipotesis. Dalam kegiatan atau langkah menguji hipotesis, peneliti tidak membenarkan atau menyalahkan hipotesis, namun menerima atau menolak hipotesis tersebut. Karena itu, sebelum pengujian hipotesis dilakukan, peneliti harus terlebih dahulu menetapkan taraf signifikansinya. Semakin tinggi taraf signifikansi yang tetapkan maka akan semakin tinggi pula derjat kepercayaan terhadap hasil suatu penelitian.Hal ini dimaklumi karena taraf signifikansi berhubungan dengan ambang batas kesalahan suatu pengujian hipotesis itu sendiri.
5.      Merumuskan Kesimpulan
                  Langkah paling akhir dalam berpikir ilmiah pada sebuah metode ilmiah adalah kegiatan                                 perumusan kesimpulan. Rumusan simpulan harus bersesuaian dengan masalah yang telah                               diajukan sebelumnya. Kesimpulan atau simpulan ditulis dalam bentuk kalimat deklaratif secara                       singkat tetapi jelas. Harus dihindarkan untuk menulis data-data yang tidak relevan dengan                             masalah yang diajukan, walaupun dianggap cukup penting. Ini perlu ditekankan karena banyak                     peneliti terkecoh dengan temuan yang dianggapnya penting, walaupun pada hakikatnya tidak                         relevan dengan rumusan masalah yang diajukannya.
Sumber :


Soal : 

1.      Proses berpikir untuk memecahkan masalah secara sistematis, empiris, dan terkontrol disebut …
a.       Metode Ilmiah *
b.      Jurnal
c.       Skripsi
d.      Tesis
2.      Kebiasaan menyatakan apa adanya, tanpa diikuti perasaan pribadi disebut sikap …
a.       Sikap Ingin Tahu
b.      Sikap Tekun
c.       Sikap Terbuka
d.      Sikap Obyektif *
3.      Kebiasaan bertanya tentang berbagai hal yang berkaitan dengan bidang kajiannya disebut sikap …
a.       Sikap Kritis
b.      Sikap Ingin Tahu *
c.       Sikap Obyektif
d.      Sikap Ingin Menemukan
4.      Langkah-langkah dalam penyusunan pelaksanaan ilmiah yang ketiga adalah …
a.       Merumuskan Hipotesis
b.      Menguji Hipotesis
c.       Mengumpulkan Data *
d.      Merumuskan Masalah
5.      Urutan langkah-langkah dalam penyusunan pelaksanaan ilmiah adalah
a.       Merumuskan Masalah – Merumuskan Hipotesis – Mengumpulkan Data – Menguji Hipotesis – Merumuskan Kesimpulan *
b.      Merumuskan Masalah – Mengumpulkan Data – Merumuskan Hipotesis – Menguji Hipotesis – Merumuskan Kesimpulan
c.       Mengumpulkan Data – Merumuskan Masalah – Merumuskan Hipotesis – Menguji Hipotesis – Merumuskan Kesimpulan
            d.   Merumuskan Masalah – Merumuskan Hipotesis – Merumuskan Hipotesis - Mengumpulkan                         Data – Merumuskan Kesimpulan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar