Minggu, 16 Maret 2014

KARANGAN

1.PENDAHULUAN
Karangan merupakan karya tulis hasil dari kegiatan seseorang untuk mengungkapkan gagasan dan menyampaikanya melalui bahasa tulis kepada pembaca untuk dipahami.
menulis sebagai proses melambangkan bunyi-bunyi ujaran berdasarkan aturan-aturan tertentu. Artinya, segala ide, pikiran, dan gagasan yang ada pada penulis disampaikan dengan cara menggunakan lambang-lambang bahasa yang terpola. Melalui lambang-lambang tersebutlah pembaca dapat memahami apa yang dikomunikasikan penulis.

Sebagai bagian dari kegiatan berbahasa, menulis berkaitan erat dengan aktivitas berpikir. Keduanya saling melengkapi. Menurut Syafie’ie (1988:42), secara psikologis menulis memerlukan kerja otak, kesabaran pikiran, kehalusan perasan, kemauan yang keras. Menulis dan berpikir merupakan dua kegiatan yang dilakukan secara bersama dan berulang-ulang. Dengan kata lain, tulisan adalah wadah yang sekaligus merupakan hasil pemikiran. Melalui kegiatan menulis, penulis dapat mengkomunikasikan pikirannya. Melalui kegiatan berpikir, penulis dapat meningkatkan kemampuannya dalam menulis.

Menurut Syafie’ie (1988:51-52),  tujuan penulisan dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
  1. mengubah keyakinan pembaca;
  2. menanamkan pemahaman sesuatu terhadap pembaca;
  3. merangsang proses berpikir pembaca;
  4. menyenangkan atau menghibur pembaca;
  5. memberitahu pembaca; dan 
  6. memotivasi pembaca.

2.PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Karangan 
  Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh. Karangan diartikan pula dengan rangkaian hasil pikiran atau ungkapan perasaan ke dalam bentuk tulisan yang teratur. Berdasarkan tujuannnya, jenis karangan dibagi dalam jenis-jenis berikut ini:
  • Karangan narasi: Karangan narasi adalah karangan yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian dengan tujuan agar pembaca seolah-olah mengalami kejadian yang diceritakan itu.
  • Karangan deskripsi: Karangan deskripsi adalah karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu.
  • Karangan eksposisi: Karangan eksposisi adalah karangan yang memaparkan sejumlah pengetahuan atau informasi dan pengetahuan dengan sejelas-jelasnya. Dikemukakan data dan fakta untuk memperjelas pemaparan.
  • Karangan argumentasi: Karangan argumentasi adalah karangan yang bertujuan untuk membuktikan suatu kebenaran sehingga pembaca meyakini kebenaran itu. Pembuktian memerlukan data dan fakta yang meyakinkan.
  • Karangan persuasi: Karangan persuasi adalah karangan yang bertujuan untuk mempengaruhi pembaca. Karangan ini pun memerlukan data sebagai penunjang
Menulis karangan adalah kegiatan menulis usulan-usulan yang benar berupa pernyataan-pernyataan tentang fakta, kesimpulan-kesimpulan yang ditarik dari fakta dan merupakan pengetahuan. Terdapat tiga golongan karangan, yaitu ilmiah, ilmiah popular, dan nonilmiah. Berikut akan penulis jelaskan golongan demi golongan

2.2 Ciri-Ciri Karangan Ilmiah:
a.    Menyajikan fakta objektif secara sistematis
b.    Pernyataan cermat, tepat, tulus, dan benar, serta tidak memuat terkaan
c.    Penulisnya tidak mengejar kuntungan pribadi
d.    Penyusunannya dilaksanakan secara sistematis, konseptual dan procedural
e.    Tidak memuat pandangan-pandangan tanpa dukungan fakta
f.    Tidak emotif menonjolkan perasaan
g.    Tidak bersifat argumentatif, tetapi kesimpulannya terbentuk atas dasar fakta

2.3 Ciri-ciri karangan nonilmiah:
a. ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b. fakta yang disimpulkan subyektif,
c. gaya bahasa konotatif dan populer,
d. tidak memuat hipotesis,
e. penyajian dibarengi dengan sejarah,
f. bersifat imajinatif,
g. situasi didramatisir, dan
h. bersifat persuasif.

2.4Ciri-ciri karangan ilmiah popular:
a ditulis berdasarkan fakta pribadi,
b fakta yang disimpulkan subyektif,
c gaya bahasa formal dan popular,
d mementingkan diri penulis,
e melebihkan-lebihkan sesuatu,
f usulan-usulan bersifat argumentatif, dan
g bersifat persuasif.

3.PENUTUP
Mengemukakan gagasan secara tertulis tidaklah mudah. Di samping dituntut kemampuan berpikir yang memadai, juga dituntut berbagai aspek terkait lainnya, misalnya penguasaan materi tulisan, pengetahuan bahasa tulis, dan motivasi yang kuat. Untuk menghasilkan tulisan yang baik, setiap penulis hendaknya memiliki tiga keterampilan dasar dalam menulis, yaitu keterampilan berbahasa, keterampilan penyajian, dan keterampilan pewajahan. Ketiga keterampilan ini harus saling menunjang atau isi-mengisi. Kegagalan dalam salah satu komponen dapat mengakibatkan gangguan dalam menuangkan ide secara tertulis (Semi, 2003:4)
Bahasa merupakan sarana komunikasi. Penulis harus menguasai bahasa yang digunakan untuk menulis. Jika dia menulis dalam bahasa Indonesia, dia harus menguasai bahasa Indonesia dan mampu menggunakannya dengan baik dan benar. Menguasai bahasa Indonesia berarti  mengetahui dan dapat menggunakan kaidah-kaidah tata bahasa Indonesia, serta mengetahui dan dapat menggunakan kosa kata bahasa Indonesia. Ia juga harus mampu menggunakan ejaan bahasa Indonesia yang berlaku, yaitu ejaan bahasa Indonesia yang disempurnakan (Syafie’ie, 1988:46).

Mengacu pada pendapat di atas, menulis bukan hanya sekedar menuliskan apa yang diucapkan (membahasatuliskan dari bahasa lisan), tetapi merupakan suatu kegiatan yang terorganisasi sedemikian rupa, sehingga terjadi suatu kegiatan komunikasi tidak langsung antara penulis dan pembaca. Seseorang dapat dikatakan telah terampil menulis, jika tujuan penulisannya sama dengan yang dipahami oleh pembaca.

Daftar Pustaka
http://www.sarjanaku.com/2012/09/pengertian-karangan-serta-tujuan-dan.html

soal-soal

1.       Karangan adalah bentuk tulisan yang mengungkapkan pikiran dan perasaan pengarang dalam satu kesatuan tema yang utuh . adalah pengertian dari…
a.       Paragraf
b.      Cerpen
c.       Karangan*
d.      Proposal
2.       Yang termasuk kedalam jenis karangan yaitu,kecuali…
a.       Karangan Narasi
b.      Karangan Argumentasi
c.       Karangan Intuisi*
d.      Karangan Persuasi
3.      karangan yang menggambarkan sebuah objek dengan tujuan agar pembaca merasa seolah-olah melihat sendiri objek yang digambarkan itu. Adalah pengertian jenis karangan …
a.       Deskripsi*
b.      Argumentasi
c.       Eksposisi
d.      Narasi
4.      Karangan terbagi kedalam 3 golongan, kecuali…
a.       Karangan pendek*
b.      Karangan ilmiah
c.       Karangan non ilmiah
d.      Karangan popular
5.      Bersifat imajinatfi, situasi didramatisir ,dan dituliskan secara pribadi adalah ciri dari …
a.       Karangan pendek
b.      Karangan ilmiah
c.       Karangan non ilmiah*
d.      Karangan popular

BERFIKIR INDUKTIF

1.PENDAHULUAN
Setelah kita mengetahu Ada 2 metode dalam penalaran yaitu metode berfikir deduktif dan metode berfikir induktif dan juga tadi kita sudah membahas metode berfikir yang pertama yaitu metode berfikir deduktif dimana penalaran deduktif lebih lanjut terkait dengan rasionalisme, kini kita akan membahas metode panalaran yang kedua yaitu  penalaran induktif yang  terkait dengan empirisme.
 Empirisme berasal dari kata Yunani yaitu "empiris" yang berarti pengalaman inderawi. Oleh karena itu empirisme dinisbatkan kepada faham yang memilih pengalaman sebagai sumber utama pengenalanan dan yang dimaksudkan adalah baik  pengalaman lahiriah yang menyangkut dunia maupun pengalaman batiniah yang menyangkut pribadi manusia.
Empirisme berpendapat bahwa pengetahuan berasal dari pengalaman sehingga pengenalan inderawi merupakan pengenalan yang paling jelas dan sempurna.

2.PEMBAHASAN
2.1 Berfikir Induktif
 Berfikir Induktif adalah metode berfikir yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus (mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta) yang diakhiri dengan kesimpulan yang berupa pernyataan umum.  Paragraf Induktis sendiri dikembangkan menjadi beberapa jenis. Pengembangan tersebut yakni paragraf generalisasi, paragraf analogi, paragraf sebab akibat bisa juga akibat sebab.

2.2 Hipotesa dan Teori
Hipotesa adalah sebuah Informasi yang masih belum teruji kebenarannya, sedangkan Teori adalah sebuah fakta yang tepat dan bisa dipertanggung jawabkan.

2.3 Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.
Contoh:
Allysa Soebandono adalah bintang sinetron dan ia berparas cantik.
Shireen Sungkar adalah bintang sinteron dan ia berparas cantik
Semua bintang sinetron berparas cantik.
Pernyataan "semua bintang sinetron berparas cantik" hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya:

Mpok Atiek juga bintang sinteron, tetapi tidak berparas cantik.

2.4 Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada. Contohnya pada kata dewa-dewi, putra-putri, pemuda-pemudi, dan karyawan-karyawati.

2.5 Pengertian hubungan kausalhubungan kausal atau sebab akibat adalah hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dimana peristiwa yang satu menjadi penyebab terjadinya peristiwa yang lain, tetapi tidak berlaku sebaliknya. 
Contoh hubungan kausal
“Naiknya gaji pegawai negeri mengakibatkan naiknya harga-harga barang kebutuhan pokok dipasar”, namun peristiwa ini tidak berlaku sebaliknya, karena naiknya harga kebutuhan pokok dipasar tidak dapat menaikkan gaj

2.6 Induksi Dalam Metode Eksposisi

Hubungan ini sama dalam sebab dan akibat namun lebih mengarah didalam Fakta Informasi yang benar, dan menghubungkan Fakta dari Informasi dengan Fakta dari Informasi yang lain.

PENUTUP
 Penalaran terdiri beberapa jenis yaitu : Hipotesis dan teori, Generalisasi , Analogi , Hubungan kasual (sebab-akibat). Penalaran induktif juga melibatkan persepsi tentang keteraturan. Keteraturan itu terlihat dalam menarik kesimpulan dari kasus yang bersifat khusus.

Berfikir induktif merupakan cara berpikir menarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual (seperti kesimpulan peneliti humoris). Misalnya, kita punya fakta bahwa kambing punya mata, kucing punya mata, demikian juga anjing dan berbagai binatang lainnya. Dari kenyataan-kenyataan ini dapat kita tarik kesimpulan umum bahwa semua binatang mempunyai mata.


http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://www.slideshare.net/Jayadipura/kemampuan-penalaran-induktif

soal-soal
1.      Metode berfikir yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus yang mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta adalah …
a.       Berfikir deduktif
b.      Berfikir Induktif*
c.       Berfikir Reaktif
d.      Berfikir Eksklusif
2.      Generalisasi adalah …
a.       Metode berfikir yang diawali dengan menjelaskan permasalahan-permasalahan khusus yang mengandung pembuktian dan contoh-contoh fakta
b.      Hubungan sebab akibat
c.       persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain.
d.      proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.*
3.      Jika berfikir deduktif berkaitan dengan rasionalisme , sedangkan berfikir induktif berkaitan dengan …
a.      Rasionalisme
b.      Empirisme*
c.       Kritisme
d.      Fanatisme

4.      Apa yang dimaksud dengan empirisme …
a.      pengetahuan berasal dari pengalaman*
b.      pengetahuan berasal dari pembelajaran
c.       pengetahuan tidak selalu dari sebuah pengalaman
d.      pengetahuan berdasarkan pengalaman bukan hal yang utama

5.      Karena kebakaran hutan di Riau , makamengakibatkan asap menyelimuti kota Pekanbaru,Riau,dan sekitarnya. Kalimat tersebut adalah contoh dari…
a.      Analogi
b.      Kausal(sebab-akibat)
c.       Hipotesis
d.      Generalisasi*