Minggu, 16 Maret 2014

BERFIKIR DEDUKTIF


1.PENDAHULUAN
Ada 2 metode dalam penalaran yaitu metode berfikir deduktif dan metode berfikir induktif . Disini akan di bahas satu persatu yaitu yang pertama adalah metode berfikir deduktif , dimana penalaran deduktif lebih lanjut terkait dengan rasionalisme
Rasionalisme adalah merupakan faham atau aliran atau ajaran yang berdasarkan ratio, ide-ide yang masuk akal.Selain itu, tidak ada sumber kebenaran yang hakiki.
Zaman Rasionalisme berlangsung dari pertengahan abad ke XVII sampai akhir abad ke XVIII. Pada zaman ini hal yang khas bagi ilmu pengetahuan adalah penggunaan yang eksklusif daya akal budi (ratio) untuk menemukan kebenaran.
Ternyata, penggunaan akal budi yang demikian tidak sia-sia, melihat tambahan ilmu pengetahuan yang besar sekali akibat perkembangan yang pesat dari ilmu-ilmu alam. Maka tidak mengherankan bahwa pada abad-abad berikut orang-orang yang terpelajar Makin percaya pada akal budi mereka sebagai sumber kebenaran tentang hidup dan dunia

2. PEMBAHASAN
2.1 Berfikir Deduktif
Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

 Silogisme
Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposisi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

2.1  Silogisme kategorial
adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan kategorial. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan menjadi premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan di antara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).
Contoh:
  Semua kambing adalah hewan berkaki empat (Premis Mayor)
  kambing adalah hewan (premis minor).
  Kambing berkaki empat(Konklusi)

2.2. Silogisme Hipotetik
Silogisme hipotetik adalah argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik. Ada 4 (empat) macam tipe silogisme hipotetik:
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent.
Contoh:
   Jika musim liburan saya bertamasya (mayor)
   Sekarang musim liburan (minor)
   Saya bertamasya (konklusi).
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
Contoh:
    Jika libur tempat wisata akan ramai (mayor).
    Sekarang tempat wisata telah ramai (minor).
     musim liburan telah datang(konklusi)
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent.
Contoh:
   Jika sungai meluap maka akan terjadi banjir  
   Sungai tidak meluap
   Banjir tidak akan terjadi
  • Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
Contoh:
   Bila petugas keamanan beroperasi,pedagang kaki lima akan gelisah
   Pedagang kaki lima tidak gelisah.
   Petugas keamanan tidak beroperasi
Hukum-hukum Silogisme Hipotetik Mengambil konklusi dari silogisme hipotetik jauh lebih mudah dibanding dengan silogisme kategorik. Tetapi yang penting menentukan kebenaran konklusinya bila premis-premisnya merupakan pernyataan yang benar. Bila antecedent kita lambangkan dengan A dan konsekuen dengan B, maka hukum silogisme hipotetik adalah:
  • Bila A terlaksana maka B juga terlaksana.
  • Bila A tidak terlaksana maka B tidak terlaksana. (tidak sah = salah)
  • Bila B terlaksana, maka A terlaksana. (tidak sah = salah)
  • Bila B tidak terlaksana maka A tidak terlaksana.
2.3. Silogisme Alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Kesimpulannya akan menolak alternatif yang lain. Contoh:
   Presiden SBY berada di Jakarta  atau Cipanas
   Presiden SBY berada di Jakarta
 Jadi, Presiden tidak berada di Cipanas

2.4 Entimen
Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan kesimpulan. Contoh entimen:
  • Dia membeli minuman itu karena dia ingin mendapatkan sebuah gelas cantik sebagai hadiah .
  • Anda telah membeli minuman ini karena itu Anda berhak mendapatkan sebuah gelas cantik.
3.PENUTUP
Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola berpikir silogismus. Silogismus, disusun dari dua buah pernyataan dan sebuah kesimpulan. Pernyataan yang mendukung silogismus ini disebut premis yang kemudian dapat dibedakan sebagai premis mayor dan premis minor. Pengetahuan yang didapat dari penalaran deduktif adalah hasil kesimpulan berdasarkan kedua premis tersebut.
Jadi ketepatan penarikan kesimpulan dalam penalaran deduktif bergantung dari tiga hal, yakni kebenaran premis mayor, kebenaran premis minor, dan keabsahan pengambilan kesimpulan. Jika salah satu dari ketiga unsur tersebut persyaratannya tidak terpenuhi maka kesimpulan yang ditariknya akan salah.

Daftar Pustaka
http://eprints.undip.ac.id
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

soal-soal
1.      Apakah yang dimaksud dengan berfikir deduktif …
a.       Metode berfikir yang menerapkan hal-hal umum lalu dhubungkan dengan bagian yang khusus*
b.      Metode berfikir yang menerapkan hal-hal khusus lalu dihungkan dengan bagian yang umum
c.       Tidak ada jawaban yang tepat
d.      Semua jawaban tepat

2.      Macam-macam silogisme yaitu,kecuali
a.       silogisme kategorial
b.      silogisme hipotik
c.       silogisme Alternatif
d.      silogisme sensitive*

3.      Premis yang termnya menjadi predikat adalah…
a.       Premis minor
b.      Premis mayor*
c.       Premis kesimpulan
d.      Konklusi

4.      Jika lulus saya akan bekerja
Sekarang lulus
Saya bekerja
  Kalimat tingakatan diatas adalah contoh dari…
a.       Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian konsekuennya.
b.      Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari antecedent
c.       Silogisme hipotetik yang premis minornya mengakui bagian antecedent*
d.      Silogisme hipotetik yang premis minornya mengingkari bagian konsekuennya.
5.      Premis yang termnya menjadi subjek adalah…
a.       Premis Minor*
b.      Premis Mayor
c.       Premis kesimpulan
d.      Konklusi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar